Wednesday, June 27, 2018


PEMABUK YANG SADAR KARENA CINTA
               
                Suatu hari seorang perempuang yang bernama KHADIJA (seorang anak perempuan Muslim yang begitu baik, ramah, sopan dan rajin mengaji, dan dia adalah sosok perempuan yang begitu alim) berjalan menuju rumahnya memakai jilbab dan membawa Alquran di dadanya dan terlihat begitu menawan, saat pejalanan menuju kerumahnya itu dia melewati sebuah gubuk yang di penuhi oleh beberapa peminum yang sudah cukup mabuk karena minuman keras, saat KHADIJA hampir sampai di depan gubuk tersebut angkah khadija sedikit tersendak dan dia tampak cemas dan ketakutan melihat si pemabuk tersebut tetapi akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tersebut karena tidak ada jalan lain. Sesampainya di depan gubuk tersebut dia tampak di perhatikan oleh Si RAHMAN (Pemuda yang di kenal sebagai pemabuk, Penjudi dan suka tawuran) dan tiba-tiba saja salah satu teman RAHMAN berdiri dengan keadaan yang begitu kacau dan merayunya “hai baru paki kuliat lagi adami pacarta?” sambil oleng dan susah untuk tegak lurus dia ingin memegang tangan KHADIJA tetapi KHADIJA berkeras hati dan menghindar, dan pada saat KHADIJA menghindar si RAHMAN pun berdiri dan memegang tangan dan bahu temannya dan berkata kepada temannya itu “janganko tawwa” sambil menarik temannya untuk duduk dan melihat ke arah KHADIJA dan tersenyum kepadanya, dan KHADIJA pun berjalan meninggalkan kerumunan tersebut dan memperhatikan RAHMAN dengan perasaan yang bersukur atas dirinya.
Sesampainya Khadija dirumahnya dia pun langsung ke ibu dan bapaknya untuk bersalaman dan menuju ke kamarnya, setelah dia menyimpan Alquran yang di tangannya diapun naik ke kasur empuknya dan diapun kepikiran oleh si rahman yang menyelamatkannya dari rayuan si pemabuk sambil menatap dinding kamarnya diapun terlelap.
Ke esokan harinya Khadija berpamitan dengan ke dua orang tuanya sambil mencium tangan keduanya untuk pergi ke tempat mengajinya “Tetta, Amma’, pergika dulu mengaji”, “iya nak hati-hatiki”. Dalam perjalanan dia menuju ke tempat mengajinya dia pun melihat Rahman dari kejauhan sedang duduk sendiri, diapun mendekatinya dan berkata kepada Rahman “terima kasih Kak atas pertolongannya tadi malam” dengan renah senyuman yang begitu gemulai, “o, kamu yang tadi malam itu, iya di maaf atas kelakuannya temanku, jadi mau pergiko lagi mengaji itu?” rahman pun menjawab sambil senyum, “iya kak, makasih ya kak, mari kak mengaji ka dulu” jawab Khadija dengan senyuman manisnya, “iya dek hati-hatiki” sambil terpukau takjub dan menatap mata Khadija yang begitu indah. Menjelang beberapa jam Rahman dan kawan-kawan berkumpul kembali di tempat yang sama, malam itu Rahman seakan-akan sendiri dan hanya menatap arah jalanan di mana Khadija akan muncul, sesekali dia melihat ke jalanan sambil berceloteh dengan teman-temannya.

BERSAMBUNG JIKA ADA KESEMPATAN ATAU JIKA PERLU SAYA AKAN LANGSUNG MEMBUAT VIDEONYA, SILAHKAN ANDA BERTANYA APA BILA ADA YANG KURANG......

No comments:

Post a Comment